Asal Mula Lawang Sewu
Lawang sewu atau dalam bahasa indonesia yaitu yang artinya lawang adalah pintu sedangkan sewu yaitu seribu. Gedung megah ini dibangun di era penjajahan belanda. Yang sekarang menjadi objek wisata yang berada di kota semarang. Lawang sewu ini merupakan peninggalan di jaman belanda yang dibangun pada tahun 1904. Semula gedung ini dijadikan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api oleh penjajah belanda. Atau nederlands indische spoorweg naatschhappij.
Gedung 3 lantai bergaya art dco 1850-1940 ini karya arsitek belanda ternama prof. Jacob f kling hamer dan bj queen dag lawang sewu tersebut terdapat di pusat kota yaitu di sebelah timur tugu muda semarang mungkin lawang sewu tersebut sekarang banyak dipandang orang sebagai aura mistis karena banyak yang bilang pernah dijadikan tempat penjara dan tempat penyiksaan pada jaman penjajahan tersebut. Kenapa bisa dikasih nama lawang sewu karena disana banyak banget pintu. Yang sampai seribu bangunan ini juga memiliki jendela tinggi dan lebar sehingga semua orang menyimpulkan bahwa itu pintu padahal sebenarnya itu hanya sebuah jendela.
Sejarah gedung tak lepas dari sejarah perkeretaapian di indonesia pada tahun 1873 rel kereta api di hindia belanda selesai di bangun jalan itu di bangun oleh nederlands indisce sporwek maatschappij suatu perusahaan swasta yang mendapat konsesi dari pemerintah kolonial untuk menghubungkan daerah pertaniaan di kota jawa tengah dengan kota pelabuhan semarang. Stasiun di semarang yang tidak jauh dari pelabuhan selain jadi kantor kereta api lawang sewu juga jadi penjara di balik bingar-bingar pekerja perusahaan kereta api lawang sewu juga memiliki sisi kelam yang jauh dari kesan sebuah perkantoran selain lantai 1 dan 2 berfungsi sebagai perkantoran kantor ini juga memiliki ruang bawah tanah dan lantai 3. Lantai 3 berupa loteng dan ruang bawah tanah berfungsi sebagai penjara pada masa penjajahan. Disitula juga sebagai saksi bisu pertempuran melawan jepang dan belanda.
Dipojok tempat di lawang sewu terdapat bapak bapak yang berbadan kecil tapi tinggi. Sedang melakukan bersih nersih ditempat tersebut. Dan sedang fokus dengan pekerjaanya. Sosok bapak bapak tersebut namanya pak suhardi.
Lawang sewu atau dalam bahasa indonesia yaitu yang artinya lawang adalah pintu sedangkan sewu yaitu seribu. Gedung megah ini dibangun di era penjajahan belanda. Yang sekarang menjadi objek wisata yang berada di kota semarang. Lawang sewu ini merupakan peninggalan di jaman belanda yang dibangun pada tahun 1904. Semula gedung ini dijadikan sebagai kantor pusat perusahaan kereta api oleh penjajah belanda. Atau nederlands indische spoorweg naatschhappij.
Gedung 3 lantai bergaya art dco 1850-1940 ini karya arsitek belanda ternama prof. Jacob f kling hamer dan bj queen dag lawang sewu tersebut terdapat di pusat kota yaitu di sebelah timur tugu muda semarang mungkin lawang sewu tersebut sekarang banyak dipandang orang sebagai aura mistis karena banyak yang bilang pernah dijadikan tempat penjara dan tempat penyiksaan pada jaman penjajahan tersebut. Kenapa bisa dikasih nama lawang sewu karena disana banyak banget pintu. Yang sampai seribu bangunan ini juga memiliki jendela tinggi dan lebar sehingga semua orang menyimpulkan bahwa itu pintu padahal sebenarnya itu hanya sebuah jendela.
Sejarah gedung tak lepas dari sejarah perkeretaapian di indonesia pada tahun 1873 rel kereta api di hindia belanda selesai di bangun jalan itu di bangun oleh nederlands indisce sporwek maatschappij suatu perusahaan swasta yang mendapat konsesi dari pemerintah kolonial untuk menghubungkan daerah pertaniaan di kota jawa tengah dengan kota pelabuhan semarang. Stasiun di semarang yang tidak jauh dari pelabuhan selain jadi kantor kereta api lawang sewu juga jadi penjara di balik bingar-bingar pekerja perusahaan kereta api lawang sewu juga memiliki sisi kelam yang jauh dari kesan sebuah perkantoran selain lantai 1 dan 2 berfungsi sebagai perkantoran kantor ini juga memiliki ruang bawah tanah dan lantai 3. Lantai 3 berupa loteng dan ruang bawah tanah berfungsi sebagai penjara pada masa penjajahan. Disitula juga sebagai saksi bisu pertempuran melawan jepang dan belanda.
Dipojok tempat di lawang sewu terdapat bapak bapak yang berbadan kecil tapi tinggi. Sedang melakukan bersih nersih ditempat tersebut. Dan sedang fokus dengan pekerjaanya. Sosok bapak bapak tersebut namanya pak suhardi.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Asal Mula Lawang Sewu”, Klik untuk baca:
https://www.kompasiana.com/sepviyan/6080f0afd541df1b963c59c2/asal-mula-lawang-sewu
Kreator: Sepviyan Hidayat
Kompasiana adalah platform blog, setiap konten menjadi tanggungjawab kreator.
source link Kompasiana.com