Wisudawan Indonesia di AS Berbagi Syukur dan Bahagia
Walaupun masih mengalami pandemi, kini mahasiswa dan pelajar SMA di Amerika Serikat (AS) yang lulus pada 2022 telah kembali dapat merasakan wisuda secara langsung.
Ibrahim Nugroho adalah pegawai salah satu instansi keuangan pemerintah Indonesia. Ia menerima beasiswa dari kantornya untuk kuliah program S2 di Columbia University, New York.
Ketika kuliah dimulai, pandemi tengah melanda. Namun, ini tidak mengurungkan niatnya untuk kuliah di kota yang pernah menjadi episentrum COVID-19. Tahun 2022, ia lulus dan meraih gelar Master of Public Administration di universitas ternama itu.
Kepada VOA, Himmy, panggilan akrabnya, mengaku pasrah apabila upacara wisuda akan diadakan online, mengingat selama dua tahun terakhir tidak ada upacara wisuda langsung, sementara kasus varian omicron meningkat secara signifikan pada akhir 2021. Namun pada awal 2022, ia mendapat kabar bahwa kampusnya akan mengadakan wisuda secara langsung. Himmy merasa sangat beruntung dan bersyukur karena adik dan ibunya bisa hadir. Baginya, ini adalah momen kemenangan yang sangat penting dalam hidupnya.
“Menurut saya, wisuda itu momen perayaan kemenangan setelah kita melalui berbagai ujian di suatu jenjang pendidikan tertentu, sama seperti lebaran yang merupakan momen perayaan kemenangan setelah kita menjalani puasa,” katanya.
“Oleh karena itu, kita harus merayakannya dengan orang-orang yang paling kita cintai. Bedanya, lebaran cenderung rutin kita temui setahun sekali, tapi kalau wisuda jauh lebih jarang, maksimal 7 kali seumur hidup (TK, SD, SMP, SMA, S1, S2, S3). Jadi kalau momen jarang ini sampai tidak dirayakan dengan proper, sedih banget,” lanjut Himmy.
Himmy berharap setelah lulus, ia dapat berbuat sesuatu yang berdampak positif bagi kantornya yang telah membiayainya kuliah. Columbia University tahun ini juga mengadakan upacara wisuda langsung susulan bagi para mahasiswa yang lulus pada tahun 2021 dan 2021 di mana saat itu upacara diadakan secara virtual.
Bagi Raetissa Rauffa yang tahun ini lulus SMA, pengalaman yang paling mengesankan baginya adalah saat berjalan ke atas panggung untuk mengambil ijazah, disaksikan oleh semua yang hadir. Pada bagian akhir upacara, semua wisudawan melempar topi untuk menandakan berakhirnya masa SMA mereka.
Tissa, demikian panggilannya, mengaku senang dan beruntung dapat menyelesaikan SMA bahkan mengikuti upacara wisuda secara langsung karena angkatan-angkatan sebelumnya tidak mendapatkan pilihan itu. Ia menyatakan betapa penting upacara wisuda ini baginya.
“Menurut aku, wisuda itu adalah representasi dari semua pencapaian dan pelajaran yang aku dapat dari 13 tahun terakhir di sekolah. Aku juga ngerasa, walaupun sedikit klise, wisuda itu penutup salah satu chapter hidup dan pembuka chapter selanjutnya. Bukan cuma buat aku, tapi juga buat teman-teman dan orang-orang yang satu sekolah dengan aku selama 4 tahun. Aku juga ngerasa kalau wisuda itu celebration untuk pencapaian-pencapaian aku dan murid-murid lain di sekolah,” ujar Tissa.
Rasa senang dan syukur juga dirasakan Nadya Al-Arif. Ia merasa beruntung bahwa ia dapat bertemu teman-temannya sebelum nanti lanjut kuliah.
“Terutama sih saya sangat bersyukur ya bisa punya experience seperti ini karena banyak kakak kelas saya gak pernah punya graduation, gak pernah punya prom, they weren’t even able to see their friends before they went off to college. Menurut aku, I’m very lucky to have that experience,” tuturnya.
Arshad Sumarno mengaku sempat khawatir tidak akan merasakan wisuda secara langsung karena beberapa minggu sebelumnya banyak siswa yang terkena COVID di sekolahnya. Nyatanya, upacara wisuda tetap berlangsung tahun ini, tetapi di lapangan terbuka.
Kepada VOA, Arshad mengatakan ia sangat senang dapat melihat teman-temannya merayakan kelulusan, terutama setelah berhasil melewati masa-masa sulit selama pandemi. Ia pun merasa sangat bersyukur bisa berkumpul bersama keluarga. Menurut calon mahasiswa University of Maryland, College Park, yang akan mendalami ilmu komputer ini, upacara wisuda tersebut memberinya rasa optimistis bahwa pandemi ini secara perlahan menuju akhir.
“Jadi, saya ngerasa bersyukur banget bahwa setelah dua tahun nggak bisa kumpul, Alhamdulillah kemarin bisa gathering graduation ceremony SMA. Class of 2022 is the first to ngerayain momen yang spesial ini,” katanya.
Source link https://www.voaindonesia.com