5 Hal Menarik Seputar Wayang Kulit
Sudah bukan rahasia lagi jika warisan budaya memang tak ada duanya. Selain keberagaman suku dan bahasa, Indonesia telah dikenal sebagai negara yang kaya akan warisan nenek moyang, salah satunya seperti wayang kulit. UNESCO bahkan telah menetapkan wayang kulit berasal dari Indonesia sejak 19 tahun yang lalu, lho! Penasaran bagaimana seluk-beluk cerita wayang kulit yang bikin bangga ini?
Berikut penjelasan lengkapnya!
Sejarah Wayang Kulit
Berbicara tentang sejarah, wayang kulit memiliki banyak cerita dan sejarah yang menyebutkan bagaimana awal mula budaya ini tercipta. Beberapa di antaranya seperti kata wayang yang dipercaya berasal dari “ma Hyang”, artinya menuju spiritualitas Sang Kuasa atau kata wayang yang berarti teknik pertunjukan bayangan (bayang/wayang) di layar.
Selain itu, ada pula teori yang menyebutkan bahwa wayang berasal dari totemisme (suatu kepercayaan prasejarah yang mempercayai benda-benda keramat atau yang dinilai suci) di Jawa.
Wayang juga termasuk salah satu warisan budaya nenek moyang yang telah ada sejak sekitar sepuluh abad silam. Pertunjukan wayang sejak zaman dahulu pun telah diartikan sebagai pertunjukan dari gambaran watak atau sifat-sifat manusia. Cerita pewayangan juga dalam sejarah berfungsi sebagai saluran media dakwah agama Islam oleh Walisongo dan bagi umat Hindu biasanya cerita yang diambil berasal dari kitab Mahabrata. Selain itu, wayang juga berperan sebagai alat komunikasi, pendidikan, serta magis-religius seperti mitos kuno tradisional yang dipercaya oleh masyarakat pada zaman itu.
Pembuatan Wayang Kulit
Nah, wayang kulit ini dibuat menggunakan bahan dasar kulit kerbau yang telah dikeringkan dengan tambahan tanduk kerbau serta sekrup untuk melengkapi bagian siku serta gagang wayang agar pergerakannya terlihat lebih dinamis. Untuk proses pembuatannya, pertama-tama kulit kerbau harus dihilangkan bulu dan kotorannya dengan cara dikerik lalu didiamkan hingga satu bulan agar kualitas kulitnya semakin bagus.
Setelah itu, kulit yang sudah kering akan digambar pola atau corek, sebelum akhirnya masuk pada proses tatah. Proses ini sangat memengaruhi bagaimana hasil wayang kulit nanti, karena wayang kulit yang berkualitas tinggi dilengkapi dengan tatahan yang halus dan perpaduan motif tatahan yang serasi.
Tak selesai sampai di situ, wayang yang sudah ditatah kemudian harus diamplas agar permukaannya rata dan semakin halus. Lalu masuk ke tahap penyatuan seluruh bagian wayang kulit dan proses pewarnaan yang dalam bahasa Jawa disebut dengan sungging. Demi menghasilkan wayang kulit yang indah, proses pewarnaan bisa dilakukan hingga berkali-kali, lho. Nah, jika wayang kulit sudah diwarnai dengan sempurna, langkah terakhir adalah memasang cempurit alias gagang pada wayang.
Jenis-jenis Wayang
Ada banyak jenis-jenis wayang yang bisa kita temukan di Indonesia. Jika dikategorikan berdasarkan bahan pembuatannya, ada beberapa jenis wayang yang paling populer di Indonesia, yang pertama adalah wayang kulit yang terbuat dari kulit kerbau dan juga dikenal dengan nama wayang purwa. Wayang purwa ini pun memiliki turunan lainnya, yaitu berdasarkan gaya atau gagrak saat pertunjukan berlangsung.
Kemudian ada juga wayang golek yang terbuat dari kayu dengan ciri khas bentuk tiga dimensinya, nih. Selain itu, ada jenis lain yang bernama wayang klithik dan punya keunikan saat dimainkan karena mengeluarkan bunyi “klitik..klitik..” karena bahan dasarnya terbuat dari kayu pipih. Dan yang terakhir ialah wayang beber, sebuah wayang berbahan kain lebar berisi gambaran atau lukisan cerita yang akan ditampilkan dalam pertunjukan wayang itu sendiri.
Selain dari bahan pembuatan, ada juga jenis wayang lain yang cukup dikenal di Indonesia, yaitu wayang wong atau wayang orang. Seperti namanya, wayang ini dimainkan langsung oleh manusia sebagai tokoh dalam yang ada dalam pewayangan lengkap dengan busana dan riasan seperti wayang pada umumnya.
Diakuinya Wayang Kulit sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO
Pesona wayang kulit tak hanya membuat Indonesia merasa bangga, tetapi UNESCO pun bahkan telah menetapkan pertunjukan wayang kulit sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity atau karya kebudayaan yang mengagumkan di bidang cerita narasi dan warisan budaya yang indah dan berharga sejak 7 November 2003, keren nggak tuh! UNESCO mengakui pertunjukan wayang kulit sebagai seni mendongeng kuno dari Indonesia yang telah berkembang selama sepuluh abad.
Destinasi untuk menyaksikan pertunjukan wayang kulit
Buat kalian yang ingin menyaksikan langsung bagaimana keseruan pertunjukan wayang kulit, ada banyak tempat pertunjukan wayang kulit di sepanjang kota-kota besar di Jawa Tengah hingga Jawa Timur, misalnya Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Banyuwangi. Umumnya, pertunjukan wayang digelar saat Festival Budaya atau di destinasi wisata sejarah, seperti Candi Borobudur dan Keraton Yogyakarta.
Selain di Jawa, pertunjukan wayang kulit juga berkembang di daerah Pulau Bali yang dipertuntukan sebagai rangkaian acara pelengkap pada upacara-upacara adat dan keagamaan.
Nah, itu tadi beberapa hal menarik yang bisa anda ketahui tentang salah satu warisan budaya kebanggaan Indonesia, wayang kulit. Yuk, kita bangga akan budaya wayang kulit sebagai bentuk nyata bentuk pelestarian budaya Nusantara! Dan, jangan lupa juga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan mana pun dan kapan pun anda berada.