Bicara di DK PBB, Menlu RI Ajak Dunia Jadikan Tahun 2023 untuk Majukan Solusi Isu Palestina
MARKAS PBB, NEW YORK — Indonesia mengajak dunia untuk menjadikan tahun 2023 sebagai “tahun kemajuan” dalam menyelesaikan isu Palestina. Hal ini disampaikan Menter Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi dalam pembukaan pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York hari Rabu (18/1).
“Menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengakhiri okupasi (pendudukan) Israel selamanya!,” tandas Retno.
It is our collective responsibility to end Israeli’s occupation.. once and for all!
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) January 19, 2023
Dalam pertemuan itu Sekjen PBB, yang diwakili Koordinator Khusus Untuk Palestina, Tor Wennesland, menyampaikan situasi di Palestina yang menurutnya masih jauh dari kondusif. Kekerasan, perusakan properti, dan pengusiran warga Palestina masih terus terjadi, demikian petikan pertanyaan yang diterima VOA. Dalam pertemuan itu Wennesland juga mengatakan bahwa tahun 2022 adalah tahun yang paling menelan banyak korban sejak tahun 2005.
Menlu Retno Marsudi menekankan tiga hal dalam pertemuan itu.
Pertama, Indonesia menyambut disahkannya Resolusi Majelis Umum PBB untuk meminta pendapat hukum Mahkamah Internasional terkait dampak legal pendudukan Israel di Palestina. “Dunia tidak bisa bersikap business as usual. Harus dipastikan adanya tindak lanjut nyata atas hal ini,” tegas Retno.
“Business as usual cannot be the norm… when dealing with Palestinian issue. We must lay out concrete steps to achieve lasting peaceful solution.” — Ret pic.twitter.com/FGovAurmi7
— Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (@Menlu_RI) January 19, 2023
Kedua, Indonesia menilai merupakan hal penting menyusun langkah konkret untuk mencapai solusi damai. Indonesia, ujar Retno, meminta Israel menghentikan provokasi, menghormati hukum internasional dan melanjutkan proses damai untuk mencapai solusi dua negara, sesuai ketentuan internasional.
Ketiga, masyarakat internasional diserukan untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.
Pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York kali ini dipimpin oleh Jepang selaku Presiden Dewan Keamanan PBB bulan Januari 2023. Selain 15 anggota dewan tersebut, hadir pula 29 negara yang ikut menyampaikan pernyataan masing-masing, termasuk dari Palestina dan Israel. [em/pp]
sumber berita dari VOA Indonesia